Info Populer 2022

Cara Mengobati Gigitan Kelabang

Cara Mengobati Gigitan Kelabang
Cara Mengobati Gigitan Kelabang
Hari ini ibu saya ketika menjaga cucunya di halaman di sengat oleh lipan atau kelabang yang ukurannya cukup besar, kami semua panik karna belum pernah di sengat oleh lipan sebesar itu. Setelah melakukan pencarian di Google, kami menemukan beberapa cara penanganan bagaimana  pertolongan pertama pada sengatan atau gigitan kelabang. Saya pun berpikir untuk menuliskannya ulang secara rinci di sini, sehingga bisa memberikan gambaran apa yang harus kita lakukan ketika kita atau orang terdekat disengat oleh kelabang.

Sengatan kelabang cukup umum di daerah kita, terutama yang masih berbatasan langsung dengan kawasan hutan atau perkebunan/persawahan tropis. Dan biasanya, dalam sebulan atau beberapa bulan sekali, selalu ada kasus sengatan kelabangan yang ditangani di puskesmas setempat. Dan untungnya, kebanyakan kasus sengatan kelabang tidak mematikan.
Jika Anda menemukan kasus sengatan kelabang, pastikan diri Anda tetap tenang, baik jika Anda adalah korban ataupun seorang penolong. Kepanikan tidak akan pernah menolong lebih banyak pada upaya pertolongan pertama.

Pastikan itu memang sengatan kelabang. Kita tidak bisa menyebutkan gigitan, karena yang memasukkan racun ke dalam kulit korban adalah sepasang “kaki depan”nya yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk menyerang. Jika Anda ragu, coba perhatikan ada tanda sepasang luka tusuk kecil yang membentuk pola “chevron” atau huruf V terbalik diakibatkan oleh sengatan kelabang, dan memastikan bahwa kemungkinan besar yang menyengat tadi memang kelabang.

Jangan buang waktu, segera cuci luka menggunakan air mengalir, jika ada gunakan sabun yang netral. Cuci selama beberapa menit sampai bersih. Dan hindari mencuci menggunakan alkohol atau larutan yang mengiritasi sejenisnya. Jika racun kelabang mengenai mata, cuci dengan air yang banyak.
Jangan mencoba untuk menyedot bisa, biasanya tidak bermanfaat dan Anda bisa menambah risiko kuman atau bakteri justru masuk ke dalam luka. Jangan mengoleskan salep steroid seperti deksametason pada luka. Jangan membebat luka karena tidak banyak bermanfaat. Jangan melakukan kompres panas pada luka, karena bisa menambah proses peradangan.
Penderita sengatan kelabang umumnya akan merasakan nyeri, panas dan/atau gatal pada daerah luka yang tampak kemerahan dan mungkin saja membengkak. Ini adalah reaksi yang wajar. Jangan terburu-buru mencari solusi instan, tubuh manusia memiliki mekanisme tersendiri untuk pulih dari situasi ini, dan akan memerlukan sejumlah waktu. Pada beberapa kasus yang lebih jarang, mungkin akan disertai dengan pembengkakan nodus limfa terdekat, atau disertai mati rasa.
Gunakan kompres dingin selama sepuluh menit (gunakan es yang dibalut menggunakan kasa atau kain yang layak), lalu biarkan selama sepuluh menit, kompres lagi dengan teknik yang sama setiap sepuluh menit. Ini akan membantu mengurangi proses peradangan. Jika penderita memiliki masalah peredaran darah, kurangi waktu tersebut untuk mencegah kerusakan pada kulit.

Gejala akan berkurang dengan sendirinya dalam 48 jam. Anda mungkin tidak perlu mengantar korban ke ruang gawat darurat jika tidak ada komplikasi lainnya. Namun pada beberapa kasus perlu diperhatikan adanya reaksi alergi terhadap racun kelabang.
Beberapa orang memiliki alergi terhadap racun kelabang, dan kadang hal ini tidak bisa diduga sebelumnya. Perhatikan jika korban sengatan memiliki gejala-gejala seperti tenggorokan membengkak, detak jantung atau denyut nadi menjadi cepat, kesulitan bernapas – atau tanda yang lebih ringan seperti pusing yang disertai mual dan muntah.

Jika ada tanda alergi atau keracunan yang hebat, segera bawa penderita ke unit gawat darurat terdekat. Pasien memerlukan evaluasi yang lebih lengkap dan ketat. Beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan rekam jantung, darah dan urin mungkin diperlukan untuk menentukan kondisi pasien.
Pasien mungkin akan mendapatkan terapi antinyeri, antialergi dan jika perlu ditambahkan anticemas. Pada beberapa kasus, pemberian obat golongan diuretik akan sangat dipertimbangkan. Antibiotik kadang diperlukan pada kasus di mana luka berisiko terkeda infeksi sekunder atau mengalami kerusakan/nekrosis jaringan.

 
Advertisement

Iklan Sidebar