Hari ini ibu saya ketika menjaga cucunya di
halaman di sengat oleh lipan atau kelabang yang ukurannya cukup besar, kami
semua panik karna belum pernah di sengat oleh lipan sebesar itu. Setelah melakukan
pencarian di Google, kami menemukan beberapa cara penanganan bagaimana pertolongan pertama pada sengatan atau gigitan
kelabang. Saya pun berpikir untuk menuliskannya ulang secara rinci di sini,
sehingga bisa memberikan gambaran apa yang harus kita lakukan ketika kita atau
orang terdekat disengat oleh kelabang.
Sengatan kelabang cukup umum di daerah kita,
terutama yang masih berbatasan langsung dengan kawasan hutan atau
perkebunan/persawahan tropis. Dan biasanya, dalam sebulan atau beberapa bulan
sekali, selalu ada kasus sengatan kelabangan yang ditangani di puskesmas
setempat. Dan untungnya, kebanyakan kasus sengatan kelabang tidak mematikan.
Jika Anda menemukan kasus sengatan kelabang,
pastikan diri Anda tetap tenang, baik jika Anda adalah korban ataupun seorang
penolong. Kepanikan tidak akan pernah menolong lebih banyak pada upaya
pertolongan pertama.
Pastikan itu memang sengatan kelabang. Kita tidak
bisa menyebutkan gigitan, karena yang memasukkan racun ke dalam kulit korban
adalah sepasang “kaki depan”nya yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk
menyerang. Jika Anda ragu, coba perhatikan ada tanda sepasang luka tusuk kecil
yang membentuk pola “chevron” atau huruf V terbalik diakibatkan oleh
sengatan kelabang, dan memastikan bahwa kemungkinan besar yang menyengat tadi
memang kelabang.
Jangan buang waktu, segera cuci luka menggunakan
air mengalir, jika ada gunakan sabun yang netral. Cuci selama beberapa menit
sampai bersih. Dan hindari mencuci menggunakan alkohol atau larutan yang
mengiritasi sejenisnya. Jika racun kelabang mengenai mata, cuci dengan air yang
banyak.
Jangan mencoba untuk menyedot bisa, biasanya
tidak bermanfaat dan Anda bisa menambah risiko kuman atau bakteri justru masuk
ke dalam luka. Jangan mengoleskan salep steroid seperti deksametason pada luka.
Jangan membebat luka karena tidak banyak bermanfaat. Jangan melakukan kompres
panas pada luka, karena bisa menambah proses peradangan.
Penderita sengatan kelabang umumnya akan
merasakan nyeri, panas dan/atau gatal pada daerah luka yang tampak kemerahan
dan mungkin saja membengkak. Ini adalah reaksi yang wajar. Jangan terburu-buru
mencari solusi instan, tubuh manusia memiliki mekanisme tersendiri untuk pulih
dari situasi ini, dan akan memerlukan sejumlah waktu. Pada beberapa kasus yang
lebih jarang, mungkin akan disertai dengan pembengkakan nodus limfa terdekat,
atau disertai mati rasa.
Gunakan kompres dingin selama sepuluh menit
(gunakan es yang dibalut menggunakan kasa atau kain yang layak), lalu biarkan
selama sepuluh menit, kompres lagi dengan teknik yang sama setiap sepuluh
menit. Ini akan membantu mengurangi proses peradangan. Jika penderita memiliki
masalah peredaran darah, kurangi waktu tersebut untuk mencegah kerusakan pada
kulit.
Gejala akan berkurang dengan sendirinya dalam 48
jam. Anda mungkin tidak perlu mengantar korban ke ruang gawat darurat jika
tidak ada komplikasi lainnya. Namun pada beberapa kasus perlu diperhatikan
adanya reaksi alergi terhadap racun kelabang.
Beberapa orang memiliki alergi terhadap racun
kelabang, dan kadang hal ini tidak bisa diduga sebelumnya. Perhatikan jika
korban sengatan memiliki gejala-gejala seperti tenggorokan membengkak, detak
jantung atau denyut nadi menjadi cepat, kesulitan bernapas – atau tanda yang
lebih ringan seperti pusing yang disertai mual dan muntah.
Jika ada tanda alergi atau keracunan yang hebat,
segera bawa penderita ke unit gawat darurat terdekat. Pasien memerlukan
evaluasi yang lebih lengkap dan ketat. Beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan
rekam jantung, darah dan urin mungkin diperlukan untuk menentukan kondisi
pasien.
Pasien mungkin akan mendapatkan terapi antinyeri,
antialergi dan jika perlu ditambahkan anticemas. Pada beberapa kasus, pemberian
obat golongan diuretik akan sangat dipertimbangkan. Antibiotik kadang
diperlukan pada kasus di mana luka berisiko terkeda infeksi sekunder atau
mengalami kerusakan/nekrosis jaringan.
Advertisement